
- GBP/USD melanjutkan pergerakan ke arah selatan pada hari Jumat sehingga menyentuh kembali level terendah multi-tahun.
- Ketidaknyamanan untuk pidato terbaru Kanselir Inggris, kekhawatiran terhadap resesi membebani pasangan mata uang ini.
- Ketidakpastian seputar langkah BOE berikutnya versus The Fed yang hawkish menyenangkan para penjual.
- Beberapa katalis risiko adalah kunci untuk arah langsung, para pedagnang kontra-tren dapat mencari peluang tetapi harus tetap berhati-hati.
GBP/USD mengambil penawaran jual untuk turun ke level terendah sejak 1985, ke 1,0780 selama sesi Asia hari Senin, karena tantangan ekonomi Inggris dan kekhawatiran seputar Bank of England (BOE) bergabung dengan kekuatan dolar AS yang luas untuk mendukung para penjual. Dengan demikian, pasangan Cable mengabaikan upaya baru-baru ini dari para pengambil kebijakan Inggris untuk menyenangkan para pemilih dengan stimulus fiskal.
Upaya gagal Menteri Keuangan Inggris (MenKeu) Kwasi Kwarteng untuk mempertahankan ekspansi fiskal di tengah kekhawatiran akan lebih banyaknya inflasi yang tampaknya membebani GBP/USD akhir-akhir ini. MenKeu Inggris Kwarteng mengatakan pada hari Minggu bahwa ia fokus pada peningkatan pertumbuhan jangka panjang, bukan pada pergerakan pasar jangka pendek, ketika ditantang atas penurunan tajam dalam sterling dan harga obligasi setelah pernyataan fiskal pertamanya, lapor Reuters. Pada berita yang berbeda, Reuters juga melaporkan bahwa Keir Starmer, pemimpin Partai Buruh Inggris, menyebut pemangkasan pajak pemerintah Inggris hanya membantu orang-orang kaya dan berjanji untuk membalikkan penghapusan tarif tertinggi pajak penghasilan.
Di tempat lain, IMP AS yang kuat, eskalasi dalam ketegangan Rusia-Ukraina dan para pejabat bank sentral yang hawkish mendorong dolar AS.
Pada hari Jumat, IMP Global S&P AS, di sisi lain, menggembirakan karena pengukur Manufaktur naik menjadi 51,8 dari 51,5, sementara mitra layanannya pulih dari 44,6 ke 49,3 untuk bulan September. Setelah itu, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan pada hari Jumat, "Kami berkomitmen untuk menggunakan alat kami." Mengikuti dia, Wakil Ketua The Fed Lael Brainard menyebutkan bahwa inflasi sangat tinggi dan memukul keluarga berpenghasilan rendah 'dengan keras'. Selama akhir pekan, Presiden Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic mengatakan bahwa dia masih percaya bank sentral dapat menjinakkan inflasi tanpa kehilangan pekerjaan yang substansial mengingat momentum ekonomi yang terus berlanjut, lapor Reuters sambil mengutip wawancara pengambil kebijakan The Fed di "Face the Nation" CBS.
Di halaman yang berbeda, Presiden Ukraina Zelenskiy terakhir kali terdengar mengatakan bahwa mungkin "ancaman nuklir Putin adalah gertak sambal, tetapi sekarang, itu bisa menjadi kenyataan" sesuai wawancara CBS. Sementara itu, Amerika Serikat memperingatkan "konsekuensi bencana" jika Moskow menggunakan senjata nuklir di Ukraina setelah Menteri Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa daerah yang mengadakan referendum yang dikritik secara luas akan mendapatkan perlindungan penuh jika dianeksasi oleh Moskow.
Perlu dicatat bahwa peringatan Rusia untuk menggunakan senjata nuklir jika diperlukan untuk berperang dengan Barat dan upaya G7 untuk mengumpulkan keberanian melawan Moskow juga membebani selera risiko dan menenggelamkan harga GBP/USD. "Indeks Volatilitas CBOE, yang dikenal sebagai pengukur rasa takut indeks Wall Street, pada hari Jumat melesat di atas 30, titik tertingginya sejak akhir Juni tetapi di bawah level rata-rata 37 yang telah mencatatkan puncak penjualan dalam penurunan pasar di masa lalu sejak 1990," menurut Reuters.
Meskipun para penjual GBP/USD kemungkinan akan mempertahankan kendali, pembacaan akhir hari Jumat dari Produk Domestik Bruto (PDB) Kuartal 2 Inggris dan pidato dari Ketua The Fed Powell akan sangat penting bagi para pedagang pasangan mata uang tersebut untuk melihat arah yang jelas selama sepekan ini.
Analisis Teknis
Kecuali jika melewati level terendah tahun 2020 di sekitar 1,1410, para penjual GBP/USD kemungkinan mendekati level terendah tahun 1985 di sekitar 1,0520.