"Tidak ada perubahan pada pendirian kami bahwa kami akan merespons pergerakan pasar sesuai kebutuhan," kata Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki pada hari Senin menurut Reuters.
Pengambil kebijakan itu juga menyebutkan bahwa dia khawatir atas gerakan spekulatif di balik melemahnya yen.
"Pergerakan yen yang sepihak dan cepat baru-baru ini tidak diinginkan," tambah pembuat kebijakan itu menurut Reuters.
Di halaman yang berbeda, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan, "(Jepang) sangat prihatin atas kemungkinan Rusia menggunakan senjata nuklir selama invasinya ke Ukraina."
"Jepang akan melarang ekspor barang-barang yang berhubungan dengan senjata kimia ke Rusia sebagai sanksi tambahan atas tindakan Moskow di Ukraina," tambah Matsuno Jepang.
Pengambul kebijakan tersebut juga mengangkat kemungkinan uji coba nuklir Korea Utara.
Reaksi Pasar
Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang (JGB) 10-tahun naik kembali mendekati plafon Bank of Japan pada hari Senin, setelah jatuh ke level terendah lebih dari tiga minggu di sesi sebelumnya menyusul keputusan bank sentral untuk mempertahankan kebijakan ultra-rendahnya tidak berubah, menurut Reuters. Meskipun demikian, harga USD/JPY juga mundur dari harian ke 143,75 pada saat berita ini ditulis.
Baca juga: USD/JPY Menuju 144,00 karena Imbal Hasil yang Lebih Kuat, Penghindaran Risiko Jelang Pidato Ketua Fed Powell