- Berbagai faktor tak membantu USD/JPY untuk memanfaatkan kenaikan awal ke puncak satu pekan.
- Kekhawatiran intervensi oleh pemerintah Jepang menambah dukungan untuk JPY dan membatasi pasangan ini.
- Nada yang lebih rendah di sekitar imbal hasil obligasi AS melemahkan USD dan menarik penjual di level yang lebih tinggi.
Pasangan USD/JPY memangkas sebagian dari kenaikan intraday sederhana ke level tertinggi satu pekan dan dengan cepat mundur ke level di bawah 145,00 selama awal sesi Eropa.
Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki mengatakan pada hari Senin bahwa pemerintah siap untuk melakukan intervensi di pasar mata uang untuk mencegah penurunan yang lebih dalam pada mata uang domestik. Hal ini, bersama dengan sentimen pasar hati-hati yang berlaku, menawarkan beberapa dukungan untuk safe-haven Yen Jepang dan membatasi kenaikan pasangan USD/JPY.
Pedagang bearish selanjutnya mengambil isyarat dari nada yang lebih rendah seputar imbal hasil obligasi pemerintah AS, yang tak membantu Dolar AS untuk memanfaatkan langkah positif awalnya. Hal ini selanjutnya memberi tekanan pada pasangan USD/JPY, meskipun berbagai faktor akan membantu membatasi penurunan yang berarti, setidaknya untuk saat ini.
Perbedaan besar dalam sikap kebijakan moneter yang diadopsi oleh Bank of Japan dan bank sentral utama lainnya mungkin terus membebani JPY. Perlu disebutkan bahwa BoJ telah tertinggal di belakang bank sentral utama lainnya dalam proses normalisasi kebijakan dan tetap berkomitmen untuk melanjutkan pelonggaran moneternya.
Sebaliknya, bank sentral AS diperkirakan akan tetap berpegang pada jalur pengetatan kebijakan yang agresif untuk mengekang inflasi tinggi. Faktanya, pasar telah menetapkan harga dalam kemungkinan kenaikan suku bunga Fed 75 bp super besar lainnya pada bulan November. Hal ini, pada gilirannya, kemungkinan akan bertindak sebagai penarik bagi imbal hasil obligasi AS dan Greenback.
Latar belakang fundamental menunjukkan bahwa jalur termudah untuk pasangan USD/JPY adalah ke atas dan setiap penurunan yang berarti mungkin masih dilihat sebagai peluang pembelian. Karena itu, para pedagang mungkin lebih suka menunggu rilis rilis makro utama AS yang dijadwalkan pada awal bulan baru, termasuk laporan NFP.
Pekan yang agak sibuk dimulai dengan rilis IMP Manufaktur ISM AS, yang akan dirilis selama awal sesi Amerika Utara. Ini, bersama dengan imbal hasil obligasi AS, akan memengaruhi dinamika harga USD. Selain itu, sentimen risiko pasar yang lebih luas akan memberi dorongan yang berarti bagi pasangan USD/JPY.