GDP dianggap sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara dan biasanya diumumkan per kuartal. Angka GDP menyatakan perubahan persentase nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam periode waktu tertentu dibandingkan dengan periode sebelumnya. Di Inggris sektor yang menyumbang perubahan GDP adalah produksi, jasa, konstruksi dan agrikultur.
GDP Inggris dirilis oleh Office for National Statistics (ONS) 2 kali per kuartal yaitu preliminary dan final, masing-masing dalam basis kuartal (q/q) dan tahunan (q/y). Preliminary adalah rilis awal sehingga lebih berdmpak, namun jika pada second release dan final terjadi perubahan maka akan bisa berdampak tinggi juga.
GDP Final Inggris kuartal kedua lalu mengalami pertumbuhan 0.2%, lebih tinggi dari perkiraan yang akan mengalami kontraksi 0.1% (atau -0.1)%, tetapi yang terendah sejak kuartal pertama tahun 2021. Pertumbuhan GDP kuartal kedua 2022 tersebut disumbang oleh pegeluaran konsumen dan sektor jasa. Sementara itu GDP bulan Juli 2022 jga tumbuh 0.2%, lebih rendah dari perkiraan yang akan tumbuh 0.3%, tetapi lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang mengalami kontraksi 0.6%.
GDP kuartal ketiga 2022 akan dirilis tanggal 11 November mendatang, sementara GDP bulan Agustus 2022 yang akan rilis hari ini diperkirakan akan stagnan atau 0.0%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.
Indikator yang juga disebut Finished Goods PPI atau Wholesale Prices ini mengukur inflasi ditingkat produsen, yaitu persentase perubahan harga barang dan jasa di tingkat produsen yang akan mempengaruhi inflasi ditingkat konsumen, karena kenaikan atau penurunan harga dari produsen akan dibebankan ke konsumen. Kriteria PPI juga mencakup jasa konstruksi, belanja pemerintah dan ekspor.
Ada 2 data yang dirilis yaitu PPI inti (Core PPI) yang tidak termasuk energi dan bahan makanan, dan PPI total, masing-masing untuk m/m (month over month) yang dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan y/y (year over year) yang dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya. PPI inti tidak termasuk harga makanan dan energi.
PPI total AS bulan Agustus 2022 m/m turun 0.1% (atau -0.1%), sesuai dengan perkiraan dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang -0.4%. Untuk basis tahunan (y/y) PPI total naik 8.7%, lebih rendah dari perkiraan yang akan naik 8.8%, dan yang terendah dalam setahun terakhir. Penurunan terjadi pada harga gasoline (+12.7%), dan bahan-bahan kimia. PPI inti m/m naik 0.4%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang +0.3%, sementara y/y naik 7.3%, terendah sejak Oktober 2021.
Untuk bulan September 2022 PPI total m/m diperkirakan akan naik 0.2%, PPI inti m/m akan naik 0.3%, dan PPI total y/y diperkirakan naik 8.4%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.
Christine Lagarde dijadwalkan berbicara pada acara yang diadakan oleh Institute of International Finance Annual Membership Meeting, di Washington DC. Isi pidato Lagarde bisa dibaca di sini.
Notulen meeting FOMC dirilis 8 kali per tahun, sekitar 3 minggu setelah pengumuman suku bunga The Fed. Data ini mengungkapkan hasil akhir voting dan opini para anggota FOMC pada saat meeting. Perbedaan hasil voting dan pernyataan para anggota komite akan berdampak pada USD.
Pada meeting terakhir tanggal 21-22 September lalu, The Fed kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 0.75% menjadi +3.00% hingga +3.25%, sesuai dengan perkiraan pasar. Ini adalah kenaikan kelima kalinya secara beturut-turut, dan merupakan suku bunga tertinggi sejak tahun 2008, guna mengatasi lonjakan inflasi yang cepat.
Statement menyebutkan bahwa Komite berusaha untuk mencapai lapangan kerja maksimum dan inflasi pada 2.0% dalam jangka panjang. Untuk itu, Komite memutuskan untuk menaikkan tingkat suku bunga dan mengantisipasi bahwa kenaikan yang berkelanjutan masih akan sesuai.
Dalam konferensi pers, ketua Jerome Powell mengatakan dia akan bertindak agresif dan terus melakukannya sampai selesai. Median prospek kenaikan suku bunga atau yang disebut dot plot menunjukkan suku bunga acuan naik menjadi 4.40% pada akhir tahun 2022. Angka tersebut naik dari proyeksi bulan Juni yang sebesar 3.40%. Sementara itu proyeksi suku bunga untuk akhir tahun 2023 tetap pada 4.60%.
Dot plot pada akhir tahun 2024 naik menjadi 3.90% dari 3.40%, sedangkan prospek suku bunga acuan jangka panjang tetap pada 2.50%. Proyeksi dot plot yang lebih curam dibandingkan bulan Juni mencerminkan tekad The Fed untuk meredam inflasi meskipun ada risiko ekonomi AS akan mengalami resesi.
Pada proyeksi pertumbuhan ekonomi, The Fed menurunkan estimasi GDP untuk tahun 2022 secara signifikan menjadi +0.2% dibandingkan proyeksi bulan Juni yang +1.7%. Tahun 2023 diproyeksikan +1.2%, turun dari proyeksi sebelumnya yang +1.7%, sementara untuk tahun 2024 adalah +1.7% juga lebih rendah dari proyeksi bulan Juni yang +1.9%.
Untuk PCE inflation tahun 2022 naik menjadi +5.4% dibandingkan proyeksi sebelumnya yang +5.2%, tahun 2023 turun menjadi +2.8%, dan tahun 2024 turun menjadi +2.3%. Tingkat pengangguran tahun 2022 diproyeksikan naik menjadi 3.8 dari proyeksi sebelumnya 3.7%, tahun 2023 naik menjadi 4.4%, dan tahun 2024 tetap 4.4%.
Notulen meeting tanggal 21-22 September 2022 bisa diunduh di sini. Jika opini dan pernyataan para anggota komite secara umum dianggap hawkish, maka USD akan cenderung menguat, dan sebaliknya jika dianggap dovish maka USD akan cenderung melemah.
