Publikasi data sentimen konsumen oleh Westpac Banking pada hari Selasa (11/Oktober) menunjukkan terjadi penurunan sebesar 0.9 persen menjadi 83.7 tingkat keyakinan konsumen Australia pada bulan Oktober. Angka ini berada tidak jauh dari level terendah multi-tahunan yang tercapai pada Maret 2020, ketika pandemi pertama kali melanda Australia. Sebagai catatan, indeks dibawah 100.0 mencerminkan kondisi pesimisme lebih kuat daripada optimisme di kalangan konsumen negeri Kanguru.
Lebih jauh, survei yang dilakukan terhadap ribuan responden rumah tangga Australia ini menunjukkan terjadi penurunan tingkat sentimen pekerjaan sebesar 11.7 persen. Hal ini sebagian besar dipicu oleh lonjakan inflasi yang tidak dibarengi dengan kenaikan tingkat upah yang sesuai. Kondisi ini kian memperkuat dugaan bahwa sektor ketenagakerjaan Australia tengah menghadapi hambatan pada kuartal terakhir 2022.
Kendati indeks sentimen konsumen Australia bulan Oktober mengalami penurunan 0.9 persen, Westpac menambahkan bahwa penurunan ini terbilang sangat tipis karena dibantu oleh keputusan Bank Sentral RBA yang hanya menaikkan suku bunga 0.25 persen pada pertemuan terakhir. Westpac memperkirakan sentimen dapat anjlok lebih dalam apabila RBA benar-benar melakukan rate hike 0.5 persen maka justru akan membebani rumah tangga Australia yang sebagian besar mempunyai utang hipotek.
Secara tahunan, sentimen konsumen Australia masih terpuruk dengan mencatatkan kemerosotan hingga 20 persen (Year-on-Year) pada bulan Oktober. Kondisi ini tidak terlepas dari penurunan pada beberapa sub-indeks seperti prospek ekonomi 12 bulan kedepan yang merosot 4.2 persen. Sedangkan prospek ekonomi untuk 5 tahun kedepan turut mengalami penurunan 2.1 persen.
Kenaikan tipis terjadi pada sub-indeks yang mengukur kondisi keuangan dibandingkan tahun lalu yang meningkat 1.1 persen. Sementara itu, sub-indeks prospek keuangan 12 bulan kedepan tercatat turun 0.4 persen. Secara garis besar, sub-indeks sentimen konsumen Australia masih suram karena berada cukup jauh dari angka 100.0 yang menjadi ambang batas yang memisahkan optimisme dan pesimisme.
Setelah rilis data Sentimen Konsumen Westpac, dolar Australia terpantau berusaha menguat terhadap dolar AS untuk menghapus penurunan tajam yang terjadi pada sesi sebelumnya. Saai ini, AUD/USD bergerak pada kisaran 0.6300 atau menguat tipis 0.03 persen dari harga open harian. Secara teknikal, pair ini masih berada dalam trend bearish ditengah merebaknya sentimen penghindaran resiko (Risk-off) global. Di samping itu, perlambatan kenaikan suku bunga RBA diyakini turut membebani dolar Australia terhadap greenback yang dinilai lebih menarik bagi investor.
