Retorika para pejabat Jepang tak mampu membendung reli USD/JPY. Para buyer menggiring pasangan mata uang mayor ini hingga mencapai kisaran 149.40-an pada sesi Asia hari Rabu (19/Oktober), sekaligus mengonsolidasikan posisi dalam rentang tertinggi 32 tahun. Padahal, para pejabat Jepang berulang kali menyatakan siap melaksanakan intervensi mata uang lagi demi mencegah aksi spekulan yang menyebabkan fluktuasi berlebihan dalam nilai tukar yen.
Grafik USD/JPY Daily via TradingView
Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki kemarin mengatakan kepada Parlemen Jepang bahwa pihaknya terus mencermati pergerakan nilai tukar dengan seksama. Ia juga menegaskan kesiapan untuk mengintervensi lagi jika diperlukan, baik dengan maupun tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada pelaku pasar. Pada 22 September silam, Jepang telah menggelontorkan dana nyaris 20 miliar dolar AS demi meredam volatilitas yen.
Peringatan Suzuki berhasil memperlambat laju reli USD/JPY, tetapi tak dapat membendung pelemahan nilai tukar yen. Dolar AS masih menjadi aset safe haven favorit di tengah tingginya laju inflasi dan tren kenaikan suku bunga yang berlangsung secara global. Apalagi Federal Reserve AS kemungkinan akan menaikkan suku bunga dengan skala jumbo sebanyak dua kali lagi sebelum akhir tahun ini.
Callow berpendapat ambang 150.00 dalam USD/JPY kemungkinan akan membutuhkan waktu untuk ditembus dalam jangka pendek. Akan tetapi, kebijakan suku bunga negatif yang diberlakukan oleh bank sentral Jepang (BoJ) dapat membuat reli USD/JPY berlanjut sampai area 150.00-155.00.