Intervensi Jepang Melawan Pasar, USD/JPY Bergolak Ratusan Pips
SeputarForex · 24 Oct 2022 2.5K Views

Kurs USD/JPY bergejolak dengan volatilitas sangat tinggi bernilai ratusan pips sejak sesi New York hari Jumat lalu. Gejolak terus berlanjut dalam perdagangan hari Senin ini (24/Oktober), lantaran upaya intervensi Jepang untuk menyokong nilai tukarnya berhadapan dengan pasar yang teramat antusias menjual yen.

USDJPY Daily Grafik USD/JPY Daily via TradingView

Pelemahan yen yang terlalu cepat dalam waktu singkat telah menimbulkan banyak masalah bagi perekonomian Jepang. Harga barang-barang impor melonjak, mulai dari bahan makanan hingga BBM. Pelemahan yen juga menggerogoti keyakinan publik pada arah kebijakan suku bunga rendah yang diberlakukan oleh bank sentral Jepang (BoJ) di tengah kenaikan inflasi global.

Jepang pertama kali melaksanakan intervensi untuk mencegah pelemahan yen yang berlebihan pada bulan September lalu. Para pejabat Jepang berulangkali memeringatkan akan melaksanakan intervensi serupa jika para spekulan membuat nilai tukar yen bergerak secara berlebihan lagi.

Kurs USD/JPY kemudian melanjutkan kenaikan secara perlahan selama beberapa hari berikutnya, hingga kemudian reli mendadak terakselerasi sampai mendekati ambang 152.00 pada hari Jumat lalu. Setelah itu, USD/JPY tiba-tiba amblas hingga kisaran 146.20-an (sejumlah analis sebelumnya memprediksi area di sekitar 152.00 sebagai salah satu patokan intervensi Jepang). Diplomat Mata Uang Jepang menolak untuk mengonfirmasi apakah mereka telah melaksanakan intervensi pada saat itu, tetapi pelaku pasar yakin price action tersebut berhubungan dengan intervensi.

USD/JPY anjlok lagi pada awal perdagangan pekan ini hingga menyentuh low pada kisaran 145.50-an, menandakan terjadinya intervensi kedua secara beruntun. Namun, upaya intervensi Jepang berhadapan dengan perlawanan sengit dari para buyer USD/JPY di pasar. USD/JPY perlahan naik lagi ke kisaran 149.00 saat berita ini ditulis.

Para analis menilai upaya intervensi mata uang kemungkinan sia-sia selama apresiasi dolar AS terus berlanjut secara global. Apalagi BoJ harus terus mempertahankan suku bunga rendah demi menaikkan inflasi di dalam negeri Jepang yang tertinggal jauh dibanding laju inflasi negara-negara maju lainnya.

Wall Street Journal pada hari Jumat menyiarkan hasil wawancara dengan pejabat The Fed yang menyiratkan perlunya memperlambat laju kenaikan suku bunga lanjutan. Kabar tersebut memicu kenaikan indeks saham Wall Street dan menekan yield obligasi US Treasury. Indeks dolar AS (DXY) juga mundur sampai kisaran 111.70-an. Namun, yield US Treasury 10Y masih bertahan di atas ambang 4.150% dan Dixie pun beranjak lagi ke kisaran 112.30-an dalam perdagangan hari ini.

Reprinted from SeputarForex , the copyright all reserved by the original author.

Affected Trading Instrument

*Risk Disclaimer: The content above represents only the views of the author. It does not represent any views or positions of Maxco and does not mean that Maxco agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the Maxco, Maxco does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

Recommend