- USD/JPY telah tergelincir tajam dari 148,00 karena profil risk-on telah kembali menguat.
- Fed mungkin tidak akan menghentikan langkah-langkah pengetatan kebijakan sampai tingkat inflasi berkurang setengahnya.
- Data Penjualan Ritel Jepang yang optimis telah mendukung Yen.
Pasangan USD/JPY telah menyaksikan penurunan tajam setelah gagal bertahan di atas rintangan kritis 148,00 di sesi Asia. Aset ini telah tergelincir ke dekat rintangan terdekat 147,82 karena Indeks Dolar AS (DXY) telah berubah menjadi volatil. DXY telah memperbarui level terendah hari ini di 110,72 dan diperkirakan akan menunjukkan lebih banyak penurunan karena profil risk-on telah pulih dengan kuat.
S&P500 berjangka mempertahankan kenaikan pekan sebelumnya, yang telah membatasi kenaikan DXY untuk mendapatkan daya tarik. Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun telah rebound dengan kuat mendekati 4,03% menjelang keputusan kebijakan moneter oleh Federal Reserve (Fed).
Peluang untuk kenaikan suku bunga 75 basis poin (bp) Fed semakin meningkat secara bertahap. Berdasarkan alat CME FedWatch, peluang untuk kenaikan suku bunga 0,75 hingga 1 persen berada di 83,7%.
Menurut jajak pendapat ekonom oleh Reuters, Fed akan mengumumkan kenaikan suku bunga 75 bp keempat berturut-turut. Laporan tersebut lebih lanjut mengutip bahwa bank sentral tidak boleh berhenti sampai tingkat inflasi diturunkan setengahnya.
Pekan ini, data IMP Manufaktur ISM juga akan tetap menjadi sorotan. Sesuai perkiraan awal, data IMP Manufaktur ISM terlihat lebih rendah di 50,0 vs. rilis sebelumnya 50,9. Selain itu, Indeks Pesanan Baru ISM akan menjadi katalis penting yang menampilkan permintaan ke depan dan terlihat secara signifikan lebih tinggi di 49,1 dibandingkan angka sebelumnya 47,1.
Di sisi Tokyo, data Perdagangan Ritel Jepang yang optimis juga telah mendukung Yen. Perdagangan Ritel bulanan dan tahunan telah meningkat menjadi 1,1% dan 4,5% vs proyeksi masing-masing 0,6% dan 4,1%. Penjualan Ritel yang lebih besar telah melonjak menjadi 4,1% terhadap perkiraan 3,6%. Selain itu, Produksi Industri tahunan telah naik menjadi 9,8% dibandingkan dengan konsensus 8,7%.