- EURUSD bertujuan untuk menyentuh rintangan 0,9950 di tengah DXY yang lesu.
- Tanggapan beragam dari profil risiko telah mengalihkan investor ke sideline.
- Untuk tindakan lebih lanjut, Penjualan Ritel Zona Euro akan diawasi dengan cermat.
Pasangan EURUSD bergerak secara bertahap menuju rintangan langsung 0,9950 di sesi Tokyo. Aset ini sebagian besar diperdagangkan sideways di tengah tanggapan beragam dari profil risiko. Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) diperdagangkan kurang bergairah di atas 111,00. DXY telah mengalami kemunduran kecil ke 111,10 setelah aksi harga yang menurun tajam pada hari Jumat.
Indeks berjangka S&P500 menunjukkan kinerja yang lemah di tengah suasana pasar yang tenang sementara imbal hasil Treasury AS 10-tahun melayang di sekitar 4,16%.
Bloody Friday untuk DXY yang perkasa disebabkan oleh percepatan peluang untuk perlambatan laju kenaikan suku bunga yang diadopsi oleh Federal Reserve (Fed) sebelumnya. Bank sentral AS telah menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin (bp) dan sekarang suku bunga kritis adalah satu kenaikan yang lebih besar jauh dari suku bunga terminal yang diusulkan.
Presiden Fed Chicago Charles L. Evans mengutip pada hari Jumat bahwa waktunya sudah matang untuk kenaikan suku bunga yang lebih kecil oleh Fed untuk menghindari pengetatan kebijakan moneter lebih dari yang dibutuhkan dan memperlambat laju lebih lanjut begitu risiko menjadi lebih "dua sisi", seperti dilansir Reuters.
Pesta untuk aset-aset yang sensitif terhadap risiko dapat rusak jika data Indeks Harga Konsumen (IHK) hari Kamis tetap lebih tinggi dari proyeksi. Hal ini dapat memaksa ketua Fed Jerome Powell untuk membuang proyeksi sebelumnya dan maju dengan proyeksi yang lebih baru karena pertarungan dengan inflasi akan menjadi kotor.
Di sisi Zona Euro, investor akan mengawasi data Penjualan Ritel hari Selasa. Data ekonomi mungkin tetap dalam lintasan negatif di -1,3% tetapi akan membaik terhadap angka sebelumnya -2,0%.
Selain itu, suku bunga kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan akan meningkat lebih lanjut setelah komentar hawkish dari Presiden ECB Christine Lagarde. Presiden ECB menegaskan kembali pada hari Jumat bahwa bank sentral akan terus menaikkan suku bunga untuk membawa tingkat inflasi turun menjadi 2%.