![](https://prod-static.maxco.co.id/crm/202211/f8e1c14362ef4ac8b3e13f830e2916ff0238fffa.jpg)
Drone Rusia gentayangan di langit Kiev, Ukraina, sebelum menghantam target (Foto: AP)
KIEV, iNews.id - Mikhail Podolyak, penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mendesak agar Iran diserang karena dianggap berperan dalam serangan Rusia ke negaranya. Ukraina menuduh Iran memasok rudal-rudal bunuh diri atau kamikaze ke Rusia yang digunakan untuk menyerang infrastruktur sipil termasuk fasilitas pembangkit listrik.
“Saya yakin, penting untuk tidak hanya menjatuhkan sanksi dan embargo. Saya yakin mungkin saja menggelar serangan terhadap fasilitas pembuatan drone dan rudal balistik (Iran). Negara seperti itu tidak boleh terus melakukan ini (mengirim drone) dengan impunitas,” kata Podolyak, saat wawancara televisi yang tayang pada Jumat pekan lalu, seperti dilaporkan kembali RT.
Namun dia tak menyebutkan siapa atau pihak mana yang seharusnya menyerang Iran.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Hossein Amirabdollahian mengakui negaranya telah mengirim beberapa drone ke Rusia. Namun dia menegaskan pengiriman berlangsung beberapa bulan sebelum Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari. Dia juga membatah tuduhan bahwa Iran mengirim rudal ke Rusia.
Podolyak menyebut pernyataan Amirabdollahian bohong. Pasalnya Ukraina menemukan sejumlah besar drone buatan Iran yang digunakan Rusia untuk menyerang.
“Artinya, alih-alih menghancurkan infrastruktur penting kami, (drone) sudah ditaruh di gudang selama 8 bulan?” ucapnya, bertanya menujunkkan keraguan.
Sebelumnya Ukraina menegaskan drone Rusia bernama Geran-2 sebenarnya adalah Shaheed-136 buatan Iran. Rusia dan Iran berkali-kali membantah penggunaan Shaheed-136 di Ukraina.