Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Katalis Baru The Fed
Bisnis · 11 Nov 2022 2.9K Views


Bisnis.com
, JAKARTA – Rupiah berpeluang rebound pada Jumat (11/11/2022) seiring dengan pelemahan dolar AS setelah rilis data inflasi yang di bawah ekspektasi.

Kemarin ditutup melemah mendekati Rp15.700 pada akhir perdagangan Kamis (10/11/2022) meskipun indeks dolar AS melemah. Rupiah ditutup melemah 36,5 poin atau 0,23 persen ke Rp15.693 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS melemah 0,11 persen ke 110,42.

Bersama dengan rupiah ada won Korea Selatan yang melemah 0,96 persen, peso Filipina melemah 0,31 persen, rupee India melemah 0,48 persen, dan yuan China melemah 0,04 persen.

Di sisi lain yen Jepang menguat 0,21 persen, dolar Singapura menguat 0,11 persen, dan dolar Taiwan menguat 0,04 persen.

Macro Equity Strategist Samuel Sekuritas Indonesia Lionel Priyadi menyebutkan sejumlah faktor menekan rupiah, di antaranya lantaran Bank Indonesia melaporkan bahwa indeks penjualan ritel pada September lebih rendah dari perkiraan, tercatat di 198,1 dari proyeksi BI 200, dan BI memperkirakan kenaikan bulanan sebesar 3,1 persen pada Oktober menjadi 204,3.

Kementerian Keuangan melaporkan peningkatan rasio utang publik terhadap PDB pada September naik menjadi 39,3 persen dari 38,3 persen pada Agustus.

“Namun, Kementerian Keuangan memperkirakan pertumbuhan PDB 2022 masih di kisaran 5-5,3 persen, sejalan dengan proyeksi terakhir SSI sebesar 5,1 persen,” tulisnya dalam riset harian, Kamis (10/11/2022).

Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan untuk jangka pendek rupiah masih akan bergerak di kisaran Rp15.700 per dolar AS.

Terkini, pasar memantau pergerakan dolar AS setelah rilis data inflasi AS karena membuka peluang The Fed yang lebih kalem terkait kebijakan suku bunga.

Data inflasi untuk Oktober mencerminkan kenaikan 7,7 persen dari tahun lalu dan 0,4 persen meningkat dari bulan sebelumnya, lebih baik dari yang diharapkan Wall Street. Ekonom yang disurvei oleh Bloomberg menyerukan kenaikan tahunan 7,9 persen dan kenaikan bulanan 0,5 persen.

Moderasi dalam data inflasi kembali memicu spekulasi bahwa Federal Reserve dapat mengurangi laju kampanye pengetatan moneternya, dengan investor mengabaikan pernyataan Ketua Jerome Powell awal bulan ini bahwa perubahan kebijakan tidak akan segera terjadi.

Simak pergerakan rupiah hari ini secara live.

 

Reprinted from Bisnis , the copyright all reserved by the original author.

Recommend