NZDUSD Bertujuan untuk Uji 0,6200 di Tengah Meningkatnya Taruhan RBNZ yang Hawkish
FXStreet · 21 Nov 2022 258 Views
  • NZDUSD melayang di sekitar 0,6160 karena para investor menunggu kebijakan moneter Bank Rakyat Tiongkok.
  • Pangambil kebijakan Federal Reserve Bostic tidak melihat kelanjutan dari rezim kenaikan suku bunga sebesar 75 bp pada pertemuan Desember.
  • Reserve Bank of New Zealand dapat beralih ke kenaikan suku bunga sebesar 75 bp untuk mengurangi lonjakan bersejarah dalam tekanan inflasi.
  • NZDUSD bertujuan untuk merebut kembali 0,6200 karena kenaikan suku bunga Reserve Bank of New Zealand yang lebih besar akan memangkas divergensi kebijakan The Fed-RBNZ.

NZDUSD menunjukkan kinerja sideways di sekitar 0,6160 di awal sesi Tokyo karena para investor menunggu rilis keputusan suku bunga oleh People's Bank of China (PBOC). Sementara pemicu utama yang akan memandu tindakan tegas adalah pengumuman kebijakan moneter oleh Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) minggu ini.

NZDUSD berusaha merebut kembali resistance penting 0,6200 setelah penurunan pada hari Jumat karena meningkatnya ketegangan antara Korea Utara dan Amerika Serikat memaksa para pelaku pasar untuk melindungi diri mereka di belakang Indeks Dolar AS (DXY). Dolar AS mengambil tawaran beli di sekitar 106,40 dan berakselerasi mendekati resistance level angka bulat 107,00. Pada saat berita ini ditulis, Dolar AS berusaha keras di sekitar 107,00 di tengah sentimen pasar yang tenang.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS diprakirakan akan menghadapi tekanan besar pada sejumlah komentar dari Presiden Federal Reserve (The Fed) Raphael Bostic mengenai panduan suku bunga. Pada hari Sabtu, pengambil kebijakan Federal Reserve itu mengutip bahwa bank sentral siap untuk "menjauh" dari kenaikan suku bunga tiga perempat poin pada pertemuan The Fed bulan Desember, lapor Reuters. Dia lebih lanjut menambahkan bahwa target suku bunga kebijakan The Fed akan menambah tidak lebih dari satu poin persentase lagi untuk mengatasi inflasi.

Data Pesanan Barang Tahan Lama AS menjadi Pusat Perhatian

Pekan ini, rilis data Pesanan Barang Tahan Lama AS akan menjadi yang paling penting. Data ekonomi terlihat stabil pada 0,6%. Konsistensi dalam permintaan barang tahan lama menjadi penyebab kekhawatiran bagi ketua Federal Reserve Jerome Powell dan rekan-rekannya. Federal Reserve sedang mengembangkan strategi untuk membawa perlambatan dalam permintaan secara keseluruhan sehingga produsen dan penyedia layanan tidak akan meninggalkan insentif untuk menjaga pertumbuhan harga stabil atau lebih tinggi. Selain itu, keberlanjutan permintaan barang tahan lama pada saat suku bunga meningkat membuat ekonomi terpapar pada gejolak ekonomi. Rumah tangga menaruh harapan pada kewajiban bunga yang lebih tinggi yang disebabkan oleh kebijakan moneter ketat oleh Federal Reserve. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan biaya tunggakan bank ke depan.

Jika rilis data Pesanan Barang Tahan Lama AS yang lebih baik dari prakiraan, Federal Reserve akan diminta untuk melanjutkan rezim kenaikan suku bunga yang lebih besar. Hal ini dapat mendukung Dolar AS untuk mencatatkan lebih banyak kenaikan ke depan.

Reserve Bank of New Zealand Dapat Beralih ke Kenaikan Suku Bunga Sebesar 75 Bp ke Depan

Untuk mengatasi lonjakan bersejarah dalam tekanan inflasi, Reserve Bank of New Zealand terus menerus menaikkan Official Cash Rate (OCR). Gubernur Reserve Bank of New Zealand Adrian Orr telah mengumumkan lima kali kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin (bp) berturut-turut ke 3,5% dan tidak berniat untuk berhenti dalam waktu dekat. Meskipun demikian, pengambil kebijakan diperkirakan akan melakukan kenaikan yang lebih besar untuk melindungi Dolar Selandia Baru dan menutup inflasi sedini mungkin. 60% ekonom yang disurvei di Reuters mendukung pergeseran rezim kenaikan suku bunga kebijakan moneter menjadi 75 bp untuk membatasi lonjakan signifikan dalam tingkat inflasi menjadi 7,2%. Berlawanan dengan negara tetangganya, Australia, Reserve Bank of Australia (RBA) telah memangkas laju kenaikan suku bunganya untuk mendukung harga pasar real estat dan belanja konsumen, bank sentral Kiwi tampaknya akan mendorong suku bunganya ke 4,25%.

Langkah ini dapat memperkuat Dolar Selandia Baru ke depan tetapi akan menyisakan lebih sedikit ruang untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Reserve Bank of New Zealand. Selain itu, hal ini akan mengalihkan lebih banyak tanggung jawab pada dinamika ekonomi untuk dimainkan ke depan.

Meningkatnya Kasus COVID-19 Menyerukan Kebijakan Bank Rakyat Tiongkok yang Dovish

Pelonggaran pembatasan COVID-19 di Tiongkok belum dimulai dan jumlah penularan meroket. Para investor berada dalam dilema apakah akan menghindari risiko karena percepatan kasus COVID-19 atau menggelontorkan likuiditas karena pembatasan pergerakan manusia, material, dan mesin sekarang sudah tidak berlaku lagi. Hal ini telah memangkas proyeksi ekonomi ke depan. Selain itu, permintaan real estat yang rentan juga berdampak pada sentimen pasar. Hal ini dapat memaksa Bank Rakyat Tiongkok untuk terdengar dovish saat mengumumkan kebijakan moneter pada hari Senin. Selain itu, komentar-komentar dovish mengenai panduan suku bunga akan menghibur sentimen pasar.

Para investor harus menyadari fakta bahwa Selandia Baru adalah mitra dagang terkemuka Tiongkok dan kebijakan moneter ekspansif oleh Bank Rakyat Tiongkok akan memperkuat para pembeli Dolar Selandia Baru ke depan.

Prospek Teknis NZDUSD

Prospek Teknis NZDUSD

NZDUSD mencoba untuk melewati zona penawaran yang ditempatkan dalam kisaran sempit 0,6163-0,6200 pada skala harian. Exponential Moving Averages (EMA) periode 20 dan 50 telah menghasilkan bullish cross di sekitar 0,5880, yang menambah penghalang ke sisi atas. Sementara EMA 200 periode di 0,6200 masih perlu ditaklukkan untuk rally semata.

Relative Strength Index (RSI) (14) telah bergeser ke dalam kisaran bullish 60,00-80,00, yang mengindikasikan bahwa momentum bullish telah diaktifkan.

Level-Level Teknis NZD/USD

Tinjauan
Harga terakhir hari ini 0.6145
Perubahan harian hari ini -0.0008
Perubahan harian hari ini % -0.13
Pembukaan harian hari ini 0.6153
 
Tren
SMA 20 Harian 0.5931
SMA 50 Harian 0.5824
SMA 100 Harian 0.6018
SMA 200 Harian 0.6312
 
Level
Tinggi Harian Sebelumnya 0.6206
Rendah Harian Sebelumnya 0.6093
Tinggi Mingguan Sebelumnya 0.6206
Rendah Mingguan Sebelumnya 0.6062
Tinggi Bulanan Sebelumnya 0.5874
Rendah Bulanan Sebelumnya 0.5512
Fibonacci Harian 38,2% 0.6163
Fibonacci Harian 61,8% 0.6136
Pivot Point Harian S1 0.6095
Pivot Point Harian S2 0.6037
Pivot Point Harian S3 0.5981
Pivot Point Harian R1 0.6208
Pivot Point Harian R2 0.6264
Pivot Point Harian R3 0.6322

 

 

Reprinted from FXStreet , the copyright all reserved by the original author.

Affected Trading Instrument

*Risk Disclaimer: The content above represents only the views of the author. It does not represent any views or positions of Maxco and does not mean that Maxco agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the Maxco, Maxco does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

Recommend