Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah hari ini diperkirakan bergerak menguat atau bertahan di posisi Rp15.600-an.
Kemarin (24/11/2022), mata uang Garuda ditutup menguat 21,5 poin atau 0,14 persen ke Rp15.665 per dolar AS. Bersama dengan rupiah, seluruh mata uang di Asia menguat di hadapan dolar AS.
Bulan ini, The Fed telah menaikkan suku bunga utamanya sebesar 75 poin persentase untuk keempat kalinya berturut-turut dalam upaya untuk menjinakkan inflasi yang sangat tinggi.
Risalah The Fed pada rapat 1-2 November menunjukkan perdebatan yang muncul di dalam Fed mengenai risiko bahwa pengetatan kebijakan yang cepat dapat menimbulkan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan.
Pada saat yang sama, para pembuat kebijakan mengakui hanya ada sedikit kemajuan yang dapat dibuktikan pada inflasi dan bahwa suku bunga masih perlu dinaikkan.
Dari sisi internal, prospek ekonomi global diprediksi akan melambat dan mempengaruhi Indonesia. Hal itu telah berulang kali disampaikan oleh pejabat pemerintah. Namun pemerintah belum perlu melakukan ekstra effort, menambah kebijakan terkait beratnya prospek perekonomian global, karena pemerintah masih mampu menjaga perekonomian dalam negari, di tengah permintaan komoditas yang tinggi.
Apabila salah mengambil keputusan maka akan berdampak fatal terhadap proses pemulihan ekonomi. Sedangkan, kunci untuk menghadapi gejolak tersebut adalah sinergi dan koordinasi. Dari sisi moneter, kenaikan suku bunga acuan memang dinilai bisa mengendalikan inflasi, namun berdampak kepada perekonomian yang melambat.