- AUD/USD kembali tergelincir di bawah rintangan 0,6700 karena data Neraca Perdagangan Tiongkok yang lemah.
- Ekspor dan Impor Tiongkok bulan November masing-masing turun 8,7% dan 10,6%.
- Dorongan risk-off telah sedikit terpangkas karena investor mengabaikan pesimisme yang terinspirasi data AS.
Pasangan AUD/USD telah merasakan tekanan jual dan kembali turun di bawah 0,6700 karena Biro Statistik Nasional Tiongkok telah melaporkan data Neraca Perdagangan yang lebih lemah dari yang diproyeksikan. Dalam Dolar AS, Ekspor telah turun 8,6% vs konsensus 3,5% dan Impor telah jatuh 10,6% terhadap proyeksi 6,0%. Neraca Perdagangan Tiongkok telah tergelincir tajam menjadi $69,84 miliar dibandingkan dengan perkiraan $78,1 miliar.
Sebelumnya, pasangan AUD/USD bergulir di atas resistensi level bulat 0,6700 setelah ekonomi Australia melaporkan data Produk Domestik Bruto (PDB) yang lemah. Data PDB tahunan mendarat di 5,9%, lebih rendah dari ekspektasi 6,3% dan rilis sebelumnya sebesar 3,6%. Sementara data PDB kuartalan turun menjadi 0,6% vs proyeksi 0,7% dan rilis sebelumnya 0,9%.
Perlambatan ekonomi Australia diperkirakan akan menggembirakan Reserve Bank of Australia (RBA) karena ini merupakan tanda penurunan inflasi ke depan. Tingkat pertumbuhan yang lebih rendah mengindikasikan penurunan aktivitas ekonomi, yang memaksa perusahaan untuk memangkas harga barang dan jasa.
Perlu dicatat bahwa RBA menaikkan Official Cash Rate (OCR) sebesar 25 basis poin (bp) menjadi 3,10% pada hari Selasa. Ini adalah kenaikan suku bunga 25 bp ketiga berturut-turut oleh Gubernur RBA Philip Lowe. Bank sentral Australia telah bergeser ke budaya kenaikan suku bunga yang lebih kecil untuk menghindari risiko keuangan terhadap perekonomian.
Sementara itu, tema penghindaran risiko telah mereda secara marginal karena investor mengabaikan pesimisme yang terinspirasi data Amerika Serikat di pasar global. Indeks Dolar AS (DXY) telah tergelincir di bawah support terdekat 105,60. Akan lebih awal menyebut koreksi minor dalam Dolar AS sebagai pembalikan di tengah tidak adanya potensi pemicu positif untuk mata uang yang sensitif terhadap risiko.