Bisnis.com, JAKARTA - Dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya di akhir perdagangan Rabu (15/12/2022) setelah Federal Reserve menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin.
Langkah The Fed menyusul empat kenaikan berturut-turut sebesar 75 basis poin pada pertemuan sebelumnya dalam upaya untuk meredam inflasi.
Peningkatan terbaru mengangkat kisaran target untuk suku bunga dana federal menjadi 4,25 persen hingga 4,5 persen, level tertinggi dalam 15 tahun atau sejak 2007, mengutip Antara.
Federal Reserve menyampaikan kenaikan suku bunga ketujuh dan terakhirnya pada tahun 2022. Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan dalam pernyataan hawkish bahwa pengetatan lebih lanjut akan terjadi di tahun depan.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, tergelincir 0,21 persen menjadi 103,7700 di akhir perdagangan.
Greenback berbalik arah dan mundur ketika Ketua Fed Jerome Powell mengajukan pernyataan. The Fed memproyeksikan setidaknya 75 basis poin tambahan kenaikan suku bunga di akhir tahun 2023 serta peningkatan pengangguran dan pertumbuhan ekonomi yang hampir terhenti.
Menjelang pertemuan Fed, data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan telah membuat beberapa investor berharap Powell akan mengambil nada yang lebih dovish pada konferensi pers pada hari Rabu (14/12/2022).
Namun, Powell mengatakan terlalu dini untuk berbicara tentang pemotongan suku bunga bank sentral AS dan bahwa fokus Fed adalah pada pengaturan kebijakan yang akan mengembalikan inflasi ke target 2,0 persen dari waktu ke waktu.