Harga emas terkoreksi ke sekitar level $1810 per troy ons setelah mata uang Dolar AS dan imbal hasil Treasury sama-sama mencetak pemulihan.
Emas juga tertekan oleh adanya kekhawatiran bahwa pelonggaran kebijakan COVID di China akan kembali membuat inflasi membebani perekonomian global.
Sementara itu, sebuah data terbaru menunjukkan bahwa data Core PCE yang merupakan indikator inflasi favorit The Fed turun ke level terendah empat bulan di 4.7%.
Harga emas saat ini tengah menguji area Support 1808.27-1802.00. Meskipun demikian, emas masih diperdagangkan di atas indikator Supertrend sehingga terindikasi bullish. Dalam jangka pendek, harga berpotensi naik ke sekitar 1821.00 jika terus bertahan di atas 1808.27-1802.00.
Skenario alternatif berikut ini dapat digunakan jika harga emas berhasil menembus ke bawah level 1802.00.
