Apakah Istilah Musiman Juga Berlaku dalam Forex?
Seputar Forex · 29 Dec 2022 1.4K Views

Istilah musiman menjadi sesuatu yang sangat lekat jika berbicara tentang trend pasar. Peristiwa yang juga disebut dengan istilah seasonal trend mau tak mau menjadi hal yang cukup umum terjadi di pasar, termasuk pasar forex. Seasonal trend pada pasar forex menjadi salah satu alat yang dapat digunakan untuk memprediksi harga atau nilai dari currency pair.

Istilah musiman atau seasonal trend bukan hanya sekedar kabar burung. Peristiwa ini terbukti nyata dengan sejumlah data yang telah tercatat bertahun-tahun. Meski tak seumum analisa teknikal atau analisa fundamental, seasonal trend juga bisa menjadi alat bantu trader dalam melakukan jual beli di pasar forex.

tren musiman

Berbeda dengan market atau jual beli barang konvensional yang sangat tak terduga, tren musiman pada forex dapat dianalisa dengan lebih seksama berdasarkan statistik yang tercipta dari masa ke masa. Tren musiman pada transaksi forex bisa diprediksi selama trader memiliki pengetahuan yang cukup baik.

 

Volatilitas menjadi suatu hal yang penting dalam transaksi forex. Data volatilitas sebuah mata uang dalam kurun waktu tertentu sangat berguna dalam menentukan keputusan transaksi secara lebih rasional. Volatilitas merupakan kecenderungan statistik dari kenaikan dan penurunan harga pada kurun waktu tertentu. Volatilitas diukur dengan standar deviasi.

Untuk mengetahui volatilitas musiman pada transaksi forex, trader perlu memahami Average Daily Range (ADR), Average Hourly Range (AHR), Median Daily Range (MDR), dan Median Hourly Range (MHR). ADR merupakan rata-rata pergerakan range yang dihitung dalam satuan hari. Range ini menunjukkan pergerakan harga tertinggi dan harga terendah dalan kurun waktu tertentu. ADR memiliki fungsi yang sangat penting dalam membantu trader membuat keputusan transaksi rasional.

Hampir sama dengan ADR, AHR juga menunjukkan kenaikan dan penurunan nilai mata uang terhadap mata uang lainnya namun dalam kurun waktu yang lebih singkat yaitu tiap jam. AHR menunjukkan statistika naik turunnya nilai tukar mata uang luar negeri secara lebih mendetail. Melalui pengamatan terhadap AHR, trader bisa mengetahui pergerakan ADR yang signifikan terjadi lantaran satu pergerakan harga secara pesat dan cepat atau pergerakan yang stabil dan berlangsung lama dalam hari tersebut.

Berbeda dengan ADR yang menunjukkan rerata, MDR menunjukkan median atau nilai tengah dari data pergerakan nilai tukar sebuah mata uang. MDR membantu trader untuk mengetahui nilai mata uang yang memiliki kemungkinan paling sering muncul dalam data seasonal trend. Sementara untuk MHR berfungsi melengkapi MDR dengan hitungan per jam.

 

Sebagai mata uang cadangan dunia, USD memiliki sejarah panjang terkait dengan seasonal trend pada transaksi forex. Data sejarah nilai tukar mata uang ini menunjukkan bahwa bulan Mei menjadi masa kejayaan dari USD. Nilai mata uang yang digunakan oleh Amerika Serikat ini sempat melonjak hingga Sembilan kali lipat pada Mei 2016 silam.

Penjelasan fundamental dari tren ini adalah kemajuan seasonal dalam momentum ekonomi setiap quartal kedua di Amerika Serikat. Hal ini menguatkan kedudukan nilai tukar USD jika dibandingkan dengan mata uang utama lainnya.

Pair currency yang cukup menarik untuk dikulik terkait seasonal trend adalah USD/JPY. Nilai JPY terhadap USD memiliki kecenderungan meningkat di bulan Mei setiap tahunnya. Trader biasanya akan memprediksi penguatan nilai tukar mata uang Jepang tersebut lantaran repatriasi dana dalam jumlah besar pada bulan Mei. Hal ini merupakan akibat dari siklus bisnis Jepang yang sudah ada sejak lama.

Meski begitu, selama sepuluh tahun terakhir, kenaikan nilai tukar JPY terhadap USD tidak pernah melampaui angka 30%, bahkan di bulan Mei sekali pun. Hal ini menunjukkan satu kelemahan trader yang hanya mengandalkan analisa seasonal trend semata tanpa mempertimbangkan faktor lainnya.

Pergerakan grafik yang menonjol dari nilai tukar kedua mata uang ini juga terjadi di bulan Oktober. Nilai tukar JPY anjlok di angka 70% pada bulan Oktober dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

Selain karena siklus bisnis sebuah negara, nilai tukar mata uang juga dapat dipengaruhi oleh harga komoditas utama dalam sebuah negara. Mata uang komoditas merujuk pada mata uang yang sangat peka terhadap besarnya harga komoditas utama dalam negara tersebut.

Sebagai contohnya, adalah pair currency USD/CAD. Canadian dollar (CAD) biasanya mengalami keanaikan nilai tukar pada bulan Februari sampai April. Hal ini dikarenakan minyak mentah yang dihasilkan WTI mengalami kenaikan harga hingga 90% pada Februari selama 10 tahun terakhir. Hal ini tentu mempengaruhi aktivitas ekspor minyak ke luar negeri. Sebagai dampak lanjutannya, hal ini akan membuat CAD mengalami kenaikan nilai tukar terhadap USD.

 

Analisa tren musiman pada pasar forex memilki banyak keuntungan bagi trader. Semakin banyak pengetahuan seorang trader dalam menganalisa seasonal trend, maka semakin banyak pula keuntungan yang didapat. Dengan melakukan analisa ini, trader dapat membuat keputusan pembelian dan penjualan dengan lebih rasional.

Mengetahui seasonal trend pada pasar forex dapat meningkatkan keuntungan yang didapatkan oleh seorang trader. Meski musiman pada pasar forex tidak akan sepenuhnya memiliki pola yang sama setiap masanya, namun mengikuti statistik seasonal trend memiliki resiko yang lebih kecil dibandingkan bertransaksi secara asal tanpa dasar.

Seasonal trend membantu trader dalam menentukan pada musim dan bulan apa harus melakukan penjualan atau pembelian. Trader juga bisa menentukan pair currency yang akan dibeli dan dijual pada waktu tertentu.

Sebagai contoh, jika kamu melakukan transaksi GBP/USD pada bulan September, seasonal trend dapat membantumu dalam mencari kesempatan baik untuk membeli pair tersebut sebagai trader jangka panjang. Sementara untuk trader jangka pendek, seasonal trend dapat membantumu mengurangi jangka penahanan transaksi. Hal ini berlaku jika transaksi yang dilakukan berlawanan dengan seasonal trend.

Sumber lain mengungkapkan bahwa kemungkinan seasonal trend akan kembali terulang pada kurun waku tertentu adalah sekitar 80% sampai 90%. Angka tersebut tentu terbilang cukup besar untuk dapat digunakan sebagai instrumen analisa prediksi arus harga di pasar forex. Meski begitu, tidak ada jaminan 100% bahwa kenaikan harga pada kurun waktu tertentu akan kembali terulang.

 

Tak hanya berdasarkan tren musiman, bagi kamu yang sedang belajar scalping, waktu trading yang tepat bisa dilihat berdasarkan jam pasar forex juga, lho. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Reprinted from Seputar Forex , the copyright all reserved by the original author.

Affected Trading Instrument

*Risk Disclaimer: The content above represents only the views of the author. It does not represent any views or positions of Maxco and does not mean that Maxco agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the Maxco, Maxco does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

Recommend