![https: img.okezone.com content 2023 01 20 278 2749746 wall-street-anjlok-investor-cemaskan-perlambatan-ekonomi-dunia-Y91jku9QsD.jpg](https://prod-static.maxco.co.id/library/202301/162c5b973ba8df018f1eae9c98f429a1c60fd5b4.jpg)
JAKARTA - Wall Street dan bursa saham global ditutup anjlok pada perdagangan kemarin. Sementara itu imbal hasil Treasury AS 10-tahun berbalik naik dari posisi terendah empat bulan.
Bursa saham AS anjlok karena kekhawatiran meningkat bahwa sikap agresif bank sentral dapat mendorong ekonomi global ke dalam perlambatan.
Mengutip Reuters, Jumat (20/1/2023), bursa saham Wall Street berakhir lebih rendah di tengah kekhawatiran resesi, sementara saham Eropa mencatat aksi jual harian terbesar mereka tahun ini dan indeks saham global membukukan penurunan hari ketiga berturut-turut.
Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 252,4 poin, atau 0,76%, menjadi 33.044,56, S&P 500 (.SPX) kehilangan 30,01 poin, atau 0,76%, menjadi 3.898,85 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 104,74 poin, atau 0,96%, menjadi 10.852,27.
Menurut Analis strategi investasi di Baird Ross Mayfield, investor khawatir Federal Reserve AS mungkin meningkat ke lingkungan yang melambat.
"Minggu ini, sentimen menjadi sedikit lebih berisiko," katanya. "Ketakutan resesi sudah mulai menjadi pusat perhatian."