
NEW YORK, KOMPAS.com - Perusahaan e-commerce Amazon melaporkan laba perusahaan sebesar 3,2 miliar dollar AS pada kuartal I-2023. Angka tersebut berkisar Rp 46,91 triliun (kurs Rp 14.660 per dollar AS).
Angka tersebut naik dari kerugian yang diderita sebesar 3,8 miliar dollar AS pada periode yang sama tahun lalu.
Perbaikan kinerja Amazon terjadi karena perusahaan milik Jeff Bezoz ini melakukan langkah-langkah pemotongan biaya dalam beberapa bulan terakhir.
Misalnya, perusahaan telah mengumumkan dua putaran pemutusan hubungan kerja (PHK), pembatalan produk, dan ekspansi toko fisik yang dibatalkan.
Di sisi lain, area utama bisnis Amazon juga terus tumbuh di tengah kekhawatiran resesi yang mungkin jadi beban pengeluaran perusahaan dan konsumen.
Selanjutnya, pendapatan perusahaan juga tercatat meningkat 9 persen secara tahunan pada kuartal I-2023.
Amazon berharap, penjualan bersih kuartal kedua tumbuh antara 5-10 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya, atau antara 127-133 miliar dollar AS.
Analis senior Investing.com Jesse Cohen mengatakan, langkah pemotongan biaya yang berkelanjutan berdampak positif pada prospek bisnis Amazon.
“Panduan kuat Amazon untuk pendapatan Q2 adalah indikator lain, perusahaan mungkin mulai keluar dari kesulitan,” ujar dia dikutip dari CNN, Jumat (28/4/2023).
Perlu diketahui, Amazon Web Services (AWS) telah lama berfungsi sebagai mesin keuntungan bagi perusahaan.